Bisakah Anda makan inti apel dengan aman?
Diterbitkan: 2025-10-24Apel adalah salah satu buah paling populer yang dikonsumsi di seluruh dunia, dihargai karena rasanya yang manis, teksturnya yang renyah, dan manfaat nutrisinya. Namun pertanyaan umum yang sering muncul adalah: Bisakah Anda memakan inti apel dengan aman? Meskipun banyak orang secara naluriah membuang inti buahnya tanpa berpikir dua kali, ada pula yang menyatakan bahwa inti buahnya sama dapat dimakan seperti bagian buah lainnya. Namun apakah mengonsumsinya menimbulkan risiko? Artikel ini menggali ilmu pengetahuan, potensi masalah kesehatan, dan pertimbangan nutrisi di balik konsumsi inti apel untuk memberikan perspektif yang seimbang dan dapat dipercaya.
Anatomi Inti Apple
Inti apel biasanya meliputi:
- Kolom berserat tengah yang menampung biji
- Rongga benih disekitarnya
- Lima hingga sepuluh biji kecil berwarna coklat atau hitam
- Beberapa sisa bunga dan batang
Meskipun daging luar apel lembut dan enak, bagian tengahnya cenderung lebih keras dan kurang manis. Benihnya, khususnya, telah memicu perdebatan mengenai keamanannya karena adanya senyawa kimia tertentu.

Apakah Inti Apple Dapat Dimakan?
Secara teknis, ya , inti apel bisa dimakan. Tidak ada bagian inti apel yang tidak dapat dimakan oleh kebanyakan orang. Namun, pertanyaan tentang keamanan lebih bergantung pada potensi toksisitas dan toleransi individu dibandingkan dengan kelayakannya untuk dimakan.
Kekhawatiran: Amygdalin dalam Biji Apel
Alasan utama mengapa inti apel dipandang dengan kecurigaan adalah karena bijinya. Biji apel mengandung zat yang disebut amygdalin , senyawa alami yang ditemukan di berbagai biji buah seperti aprikot, ceri, dan persik. Ketika biji apel dikunyah atau dihancurkan lalu dicerna, amygdalin terurai menjadi hidrogen sianida – zat yang berpotensi mematikan dalam dosis tinggi.
Tapi berapa banyak yang terlalu banyak? Menurut pakar keamanan pangan, diperlukan benih dalam jumlah yang sangat besar untuk menimbulkan kerusakan. Rata-rata, satu buah apel mengandung sekitar 5–8 biji, dan jumlah amigdalin per bijinya relatif kecil.
Perspektif Ilmiah
Secara toksikologi, dosis sianida yang mematikan adalah sekitar 1 mg per kilogram berat badan. Untuk mencapai ambang batas berbahaya ini, seseorang perlu mengonsumsi ratusan biji apel yang dikunyah dalam waktu singkat. Misalnya, perkiraan menunjukkan bahwa seseorang harus menggiling dan mengonsumsi biji dari sekitar 18-20 buah apel untuk mengalami efek berbahaya – sebuah skenario yang tidak mungkin terjadi pada kebanyakan orang.
Amankah Menelan Biji Apel Utuh?
Menariknya, biji apel utuh dilapisi kulit luar yang keras sehingga tahan terhadap pencernaan. Jika ditelan utuh, kemungkinan besar bijinya akan melewati saluran pencernaan tanpa melepaskan amigdalin apa pun. Oleh karena itu, jika biji apel tidak dikunyah , risiko keracunan sianida pada dasarnya tidak ada.
Pertimbangan Kesehatan dan Toleransi Pencernaan
Selain aspek kimia, daya cerna dan tekstur inti juga merupakan pertimbangan penting. Tekstur inti yang berserat mungkin menyulitkan sistem pencernaan bagi beberapa individu. Orang dengan sensitivitas gastrointestinal tertentu mungkin mengalami kembung atau ketidaknyamanan setelah makan bagian inti yang lebih keras.
Selain itu, inti apel memang mengandung serat tidak larut , yang bermanfaat dalam jumlah sedang namun dapat menyebabkan masalah jika dikonsumsi dalam jumlah banyak oleh mereka yang tidak terbiasa dengan diet tinggi serat.
Perspektif dari Ilmu Gizi
Dari sudut pandang nutrisi, inti apel mengandung serat, mineral, dan polifenol yang berharga. Senyawa ini dikaitkan dengan berbagai manfaat kesehatan, termasuk pencernaan yang lebih baik, mengurangi peradangan, dan mendukung kesehatan jantung.
Faktanya, penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar kapasitas antioksidan apel berada di kulit dan area sekitar bijinya. Dengan memakan seluruh apel, termasuk bagian tengahnya, Anda mungkin mendapatkan lebih banyak senyawa bermanfaat ini.

Sudut Pandang Lingkungan dan Pengurangan Limbah
Mengonsumsi apel utuh, termasuk bagian tengahnya, sejalan dengan praktik makan berkelanjutan. Sampah makanan adalah masalah global, dan mengurangi sampah organik dengan mengonsumsi lebih banyak buah-buahan dapat membantu mengurangi kerusakan lingkungan.
Pertimbangkan Manfaat Berikut:
- Menurunkan sisa makanan di tingkat konsumen
- Memaksimalkan asupan nutrisi dari setiap buah
- Mengurangi persyaratan pengemasan dan pemrosesan saat apel dikonsumsi utuh

Argumen Kontra dan Perhatian
Meskipun inti apel secara umum dianggap aman bagi kebanyakan orang, beberapa ahli memperingatkan agar tidak menjadikannya sebagai kebiasaan sehari-hari – terutama bagi anak-anak, individu dengan sistem pencernaan yang lemah, atau mereka yang mengonsumsi banyak apel sehari.
Selain itu, inti apel dapat menimbulkan bahaya tersedak jika tidak dikunyah dengan benar. Hal ini sangat penting terutama bagi anak kecil, orang lanjut usia, dan siapa pun yang mengalami kesulitan menelan.
Terakhir, apel yang ditanam menggunakan metode pertanian konvensional mungkin mengandung residu pestisida yang terkonsentrasi di dekat inti apel. Mencuci atau memilih apel organik dapat membantu mengurangi risiko ini.
Mempopulerkan Tren Makan Inti
Dalam beberapa tahun terakhir, beberapa individu dan influencer yang sadar akan kesehatan telah mempromosikan “makan tanpa limbah” di mana seluruh apel dikonsumsi, termasuk inti dan bijinya. Tren ini sebagian didorong oleh masalah lingkungan dan sebagian lagi karena tantangan terhadap kebiasaan makan konvensional.
Salah satu aspek yang lebih kontroversial dari pendekatan ini adalah bahwa pendekatan ini mengubah inti tanaman bukan sebagai produk sampingan limbah, namun sebagai bagian sah dari buah. Beberapa orang mengklaim bahwa mereka bahkan tidak menyadari perbedaan rasa atau tekstur saat memakan apel utuh dari atas ke bawah, bukan dari sisi ke sisi, sehingga secara efektif “menyembunyikan” inti apel di setiap gigitan.
Jadi, Haruskah Anda Makan Bagian Inti?
Pada akhirnya, keputusan untuk memakan inti apel tergantung pada pilihan pribadi, berdasarkan pertimbangan kesehatan, lingkungan, dan budaya. Jika Anda sesekali mengonsumsi bagian inti – termasuk bijinya – kemungkinan besar Anda tidak akan mengalami efek buruk apa pun. Namun, menjadikannya sebagai latihan rutin harus melibatkan perhatian penuh.
Pedoman Konsumsi Aman
- Moderasi: Hindari makan banyak inti apel setiap hari, terutama jika Anda mengunyah bijinya.
- Mengunyah dengan Benar: Berhati-hatilah terhadap risiko tersedak; kunyah secara menyeluruh bagian inti yang keras.
- Pilih Organik: Kurangi paparan pestisida dengan memilih apel organik bersertifikat.
- Dengarkan Tubuh Anda: Jika memakan bagian tengahnya menyebabkan ketidaknyamanan, sebaiknya hindari.

Kesimpulan
Meskipun mengonsumsi inti apel bukannya tanpa peringatan, namun secara umum tindakan ini aman bagi sebagian besar orang dewasa yang sehat jika dilakukan sesekali dan dengan penuh perhatian. Bijinya mengandung senyawa yang berpotensi membahayakan, namun jumlah yang biasanya dikonsumsi terlalu kecil untuk dikhawatirkan. Inti lainnya menawarkan tambahan serat dan nutrisi yang dapat melengkapi diet seimbang.
Namun, seperti halnya banyak hal di bidang nutrisi, konteksnya penting . Jika Anda tertarik untuk memakan inti makanan karena alasan keberlanjutan atau rasa ingin tahu yang sederhana, lanjutkan dengan kesadaran dan akal sehat. Dan jika Anda tidak menyukai tekstur atau rasanya, membuang bagian tengahnya sama saja dengan memakannya. Apa pun pilihannya, yang terpenting adalah apel – dengan atau tanpa inti – tetap menjadi bagian makanan Anda yang lezat dan menyehatkan.
